MEMAHAMI KERJA PLC
Untuk memahami kerja PLC maka harus memahami terlebih dahulu prinsip kerja Relay , dimana relay memiliki coil yang disuplai oleh sumber tegangan dan kontak yang menghubungkan dua terminal.
Prinsip kerja relay : jika diberi sumber tegangan kerja maka semua kontak-kontaknya akan berubah status. Kontak NO menjadi close dan kontak NC menjadi open.
Prinsip kerja PLC signal dari device input (on/off) akan mengaktifkan coilo semua (input) yang mencerminkan masing-masing device input (dalam hal ini disimpan dalam sebuah memory data input) coil semua ini akan mengontrol kondisi on/off internal kontak yang tersusun dalam sebuah program PLC/Ladder diagram (programing & prossesing).
Sesuai prinsip logika relay, PLC akan mengolah program secara urut dan kontinyu (loop) sehingga menghasilkan sebuah hasil program berupa kondisi on/off internal coil outputan yang disimpan dalam memory data outputan dan latch memory. Internal coil outputan ini yang sudah tersimpan dalam memory ini akan mengontrol kontak output semu yang menghubungkan device output dan sumber tegangan.
Sebagai contoh lihat gambar diatas :
a. di dalam PLC diassosiasikan memiliki coil bayangan/semu MX...dan kontak semu MY...(masing-masing adalah memori data input dan output)
b. Coil MX...mendapat suplai tegangan 24Vdc melalui input PLC yaitu tombol X0 dan tombol X1
c. Kontak MY... mendapat suplai tegangan misal 220 Volt yang memikul beban lampu Y0 dan Y1 melalui kontak bayangan MY.......
d. Jika tombol X0 ditekan (walaupun sebentar), maka coil bayangan MX0 akan bekerja sehingga kontak-kontaknya akan berubah status. Coil bayangan MX0 ini akan merubah status kontak yang berada dalam bahasa pemrograman PLC. Dalam hal ini kontak X0 akan menjadi close (tertutup) walaupun tombol X0 dilepas, kontak Y0 akan mengunci sampai tombol X1 dilepas.
e. Karena kontak X) tertutup, maka coil Y0 akan bekerja dan merubah status kontak MY0 menjadi tertutup, dalam hal ini lampu L1 akan mendapat suplai tegangan dan menyala.
f. Jika tombol X2 ditekan, maka coil bayangan MX1 akan bekerja dan mengubah status kontak NC dalam bahasa pemrograman menjadi terbuka, dalam hyal ini coil Y0 menjadi tidak aktif.
g. Karena coil Y0 non aktif, maka kontak bayangan MY0 terbuka dan lampu L1 mati.
Diposkan oleh Dasar - dasar PLC di 07.49 2 komentar
Minggu, 07 September 2008
DASAR – DASAR PLC
Programmable logic Control
PLC adalah peralatan/ device yang penggunannya dapat memprogram untuk menghasilkan serentetan atau urutan dari sebuah event atau kejadian, kejadian atau event ini diperoleh dari sebuah trigger (input ON atau OFF) yang diterima oleh PLC. Berdasarkan logika program yang ada PLC mengolah data Input dan memberikan hasil berupa Output yang identik dengan logika ON dan OFF, hasil output PLC ini akan mengaktifkan atau sebaliknya dari peralatan listrik yang terhubung ke output PLC.
Dalam materi telah dijelaskan bagaimana peranan relay dalam system kontrol, dan disini akan dibahas hubungan antara relay dan PLC sebagai sama-sama-device kontrol.
PLC mengambil sistem kerja dari relay dimana ada coil (termasuk instruksi-instruksi) dan kontak yang mencerminkan kondisi dari coil/instruksi tersebut, jika coil atau instruksi itu aktif maka kontak-kontaknya akan berubah status. Tetapi PLC adalah sebuah device terprogram sehingga kemampuannya dalam menyediakan data-data, mengolah, menghitung dan kecepatan prosesnya tidak bias disamakan dengan relay. Karena PLC bekerja berdasarkan sistem olah data electronic yang mampu memberikan banyak alternatif olah data seperti angka, timer, counter, register, dan lain-lain, sedangkan relay bekerja berdasarkan system kerja elektromagnetik yang terbatas pada pengkondisian on-off saja.
PLC juga menyediakan kontak-kontak yang tak terbatas jumlahnya untuk setiap coil outputan, dan tentu saja jumlah kontak ini menjadi relative terbatas sesuai kemampuan memory dari PLC itu sendiri. Kemampuannya dalam mengolah data terprogram inilah yang menyebabkan PLC menjadi device paling utama dalams ebuah system automatisasi, sedangkan relay akan tetap dipergunakan sebagai device pendukungnya.
Jika diasosiasikan lebih lanjut maka PLC adalah kumpulan dari banyak sekali relay ( coil/instruksi output dan kontak) yang satu sama lain akan saling berhubungan sesuai dengan program yang telah disimpan membentuk urutan dari sebuah kejadian/ proses yang akan datang dari inputan PLC dan menghasilkan output program yang mengatur kondisi ob/off dari device outputan Plc itu sendiri.
Kelebihan PLC
1. Simple Dalam Bentuk Dan Ukurannya
Dengan menggunakan sistem kontrolPLC maka hanya dibutuhkan box control dengan size yang lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan sistem control relay.
2. Mudah Dalam Proses Perangkaiannya
Karena menggunakan sistem control yang terprogram, maka perangkaian untuk semua device I/O hanya dilakukan sekali dan susunan diagram garis sistem kontrolnya sangat mudah untuk dirangkai walaupun oleh seorang pemula sekalipun.
3. Menghemat Waktu Modifikasi
Perubahan alur control tidak merubah rangkaian I/O pada PLC karena hanya merubah program saja, sedangkan pada control relay harus merubah rangkaian kabel yang sangat rumit dan memakan waktu lama.dalam aktualnya sebuah sistem kontrol tidak bisa dituangkan dalam sebuah program jadi yang dijamin akan berjalan sebagaimana mestinya, tetapi membutuhkan trial dan error sampai dicapai sebuah hasil program yang memuaskan, hanya dengan merubah program saja tentu perubahan menuju sistem kontrolyang memuaskan tidak terlalu rumit. Jika menggunakan kontrol relay dengan sistem kontrol yang komplexs bisa dipastikan tidak akan mungkin bisa mengejar schedule yang telah ditetapkan untuk mencapai system control yang memuaskan.
4. Flexible
Sistem control PLC sangat Flexible terhadap perubahan dan modifikasi sitem yang dikontrolnya, bahkan penambahan I/O atau device sangat memungkinkan tergantung dari persyaratan hardware PLC itu sendiri. Bahkan PLC mampu link dengan system lain yang memenuhi persyaratan tertentu seperti robot, touch panel dan aplikasi program computer.
5. Mudah Dalam Pemeliharaan Dan penemuan masalah
Karena tidak tergantung pada relay, maka pemeliharaannya terbatas pada terminal I/O, backup data, battery dan pengkondisian suhu dimana PLC ditempatkan. Untuk kontrol relay maka harus dilakukan secara rutin inspeksi terhadap semua relay yang terpasang karena mudah sekali terganggu dengan adanya polusi logam ringan yang sering menutupi kontak-kontak relay, pelacakan terhadap trouble yang terjadi juga sangat mudah karena bisa dimonitoring lewat computer.
6. Ekonomis
Untuk mengontrol mesin-mesin yang melibatkan servo motor, timer bertingkat, counter bertingkat, robot, touch panel, data register, dan sejenisnya maka penggunaan PLC sangat ekonomis dibandingkan dengan menggunakan kontrolkonvensional yang kadang- kadang tidak sanggup untuk mengontrol sistem yang kompleks.
Hardware Sistem Kontrol PLC :
a. Sumber daya : adalah sumber energi listrik dengan tegangan kerja untuk mengaktifkan semua komponen dalam PLC. Tegangan kerja 100 – 240 VAC.
b. Input : adalah terminal yang terhubung ke peralatan yang menggunakan device switch atau saklar, hanya dikenal 2 kondisi pada terminal input yaitu On dan Off. Atau dalam logika dikenal bilangan biner 1 dan 0.
c. MPU atau main processing Unit : Element PLC dimana program dipanggil, disimpan dan diolah.
d. Output ; adalah terminal PLC yang mencerminkan hasil olah program yang akan mengontrol On atau Off sebuah device yang terhubung ke terminal ini.
e. Power supply internal : yaitu sumber energi DC biasanya 24 volt yang dihasilkan oleh PLC sebagai hasil proses penyearah tegangan AC, tegangan 24 VDC ini diperlukan untuk sumber tegangan pada terminal input. Tidak semua PLC mempunyai fasilitas ini sehingga diperlukan sumber 24 VDC dari luar jika PLC tidak menyediakannya.
f. Programming port : yaitu tempat menstransfer dan memonitor kinerja program PLC baik dari PC ke PLC atau sebaliknya.
g. Run/Stop switch : yaitu switch untuk memilih mode kerja PLC yang diinginkan, jika ingin mengaktifkan program digunakan RUN dan jika ingin menstransfer program baru dari PC ke PLC digunakan STOP.
Yang Diperlukan Untuk memprogram PLC
a. sebuah console atau programming tools yang diperlukan untuk membuat program, menstransfer, mengedit, dan memonitor kinerja program PlC.
b. Sebuah Opto- kabel interface RS232/RS242 untuk komunikasi antara console/PC dan PLC, Interface ini dipakai pada saat menstransfer/ memanggil dan memonitor program PLC.
c. Sebuah personal Computer (PC) : jika console tidak ada, maka PC lebih Flexible dan mudah dalam membuat, mengedit, menstransfer dan memonitor program PLC.
d. Software PLC : jika digunakan PC, maka harus ada software pemrograman dari PLC yang bersangkutan.
Share
0 Response to "MEMAHAMI KERJA PLC"
Posting Komentar